NAMA : MAYA FITRIANA ANISA
NPM : 19510405
KELAS : 3 PA 05
Pendekatan analisis transaksional dipelopori oleh Erick Berne dan dikembangkan sejak tahun 1950. Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Analisis transaksional adalah psikoterapi transaksional yang dapat digunakan dalam terapi individual, tetapi lebih cocok untuk digunakan dalam terapi kelompok. Analisis transaksional (AT) berbeda dengan sebagian besar terapi lain karena merupakan suatu terapi kontraktual dan desisional. AT melibatkan suatu kontrak yang dibuat oleh klien, yang dengan jelas menyatakan tujuan-tujuan dan arah proses terapi. AT juga berfokus pada putusan-putusan baru. AT menekankan aspek-aspek kognitif rasional-behavior dan berorientasi kepada peningkatan kesadaran sehingga klien akan mampu membuat putusan-putusan baru dan mengubah cara hidupnya.
Analisis transaksional dibagi kedalam kategori sebagai berikut:
1. Keadaan ego (ego states)
Realitas ego yang benar-benar dialami oleh seseorang secara mental dan fisik pada waktu tertentu
2. Transaksi (transactions)
Suatu transaksi yang terdiri atas satu stimulus tunggal dan satu respon tunggal, verbal dan non verbal merupakan unit dari tindakan sosial.
3. Permainan dan drama segitiga (games and the drama triangle)
Suatu urutan transaksi tersembunyi yang berlangsung melalui tahap-tahap yang didefinisikan dengan baik hingga suatu dampak yang dapat diramalkan.
4. Naskah (scripts)
Konsep tentang matriks naskah, membantu melihat bagaimana keputusan-keputusan (pesan-pesan negatif) disampaikan kepada keadaan ego anak.
5. Gerakan dan lakon cerita (strokes and scriptwork)
6. Posisi kehidupan (life positions)
7. Perintah dan keputusan ulang naskah (script injunctions and redecision)
Gagasan penyembuhan analisis transaksional:
1. Pengendalian sosial
Dengan cara memperoleh penguasaan atas perilaku-perilaku disfungsional
2. Penyembuhan gejala
3. Penyembuhan transferensi
4. Penyembuhan naskah
Terapis analisis transaksional telah membagi penyembuhan kedalam penyembuhan sosial dan psikologis, yang menggunakan alat-alat untuk bekerja dalam berbagai bidang praktik, diantaranya:
1. Terapi pasangan
2. Terapi kelompok kecil
3. Terapi keluarga
4. Ruang kerja dan perkembangan organisasi
Tahap analisis transaksional cocok digunakan dalam pertemuan sosial yang disebut transaksional, yaitu pertemuan dua atau lebih individu. Orang pertama menciptakan stimulasi transaksional, orang kedua menghasilkan respon transaksional.
Kelebihan terapi ini menurut Gerald Corey :
1. Sangat berguna dan para konselor dapat dengan mudah menggunakannya.
2. Menantang konseli untuk lebih sadar akan keputusan awal mereka.
3. Integrasi antara konsep dan praktek analisis transaksional dengan konsep tertentu dari terapi gestalt amat berguna karena konselor bebas menggunakan prosedur dari pendekatan lain.
Kelemahan
1.Memberikan sumbangan pada konseling multikultural karena konseling diawali dengan larangan mengaitkan permasalahan pribadi dengan permasalahan keluarga dan larangan mementingkan diri sendiri
2. Banyak Terminologi atau istilah yang digunakan dalam analisis transaksional cukup membingungkan.
3. Penekanan Analisis Transaksional pada struktur merupakan aspek yang meresahkan.
4. Konsep serta prosedurnya dipandang dari perspektif behavioral, tidak dapat di uji keilmiahannya
5. Konseli bisa mengenali semua benda tetapi mungkin tidak merasakan dan menghayati aspek diri mereka sendiri.
SUMBER :
Corey.G.1988. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Eresco
Gilbert, J & Albert, A. (2007). Buku pintar pekerja sosial. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Naisaban, L. (2004). Para psikolog terkemuka dunia: riwayat hidp, pokok pikiran, dan karya. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar